Rabu, 10 Februari 2010

Kekerasan Seksual Mengancam Anak

Medan, Kompas - Kekerasan seksual pada anak menjadi bentuk kekerasan yang paling banyak diderita anak-anak di Sumatera Utara. Anak-anak mudah menjadi korban karena pelaku memanfaatkan keluguan dan ketidaktahuan korban. Pelaku kebanyakan justru keluarga dekat atau tetangga yang dikenal baik oleh korban.

Direktur Pusat Kajian dan Perlindungan Anak (PKPA) Medan Ahmad Sofyan, Selasa (9/2), mengatakan, berdasarkan pada pantauan PKPA di media selama tahun 2008, dari 375 kasus anak, sebanyak 268 kasus adalah kasus yang berkaitan dengan seksualitas, seperti pemerkosaan (47 kasus), percabulan (51), inses (17), dan sodomi (31 kasus), sedangkan kasus anak untuk pelacuran mencapai 122 kasus.

57 persen

Sementara pada tahun 2009 angka kekerasan seksual mencapai 57 persen dari jumlah kasus anak yang mencapai 256 kasus.

Sebanyak 42 kasus adalah pemerkosaan, pencabulan (35 kasus), inses (25), sodomi (19), dan perdagangan anak untuk tujuan seksual sebanyak 22 kasus.

”Kasus yang muncul masih merupakan fenomena gunung es,” tutur Sofyan.

Kewaspadaan orangtua sangat diperlukan untuk menjaga anak- anaknya sebab pelaku bisa jadi adalah orang dekat, seperti saudara korban.

Meskipun kebanyakan kasus terjadi pada warga kelas menengah ke bawah, kekerasan seksual dapat pula menimpa keluarga menengah atas.

Takut

Kebanyakan korban takut mengungkapkan masalahnya meski keterbukaan kini sudah mulai terlihat dari jumlah kasus yang mengemuka di media.

Sejumlah korban yang mengaku mengalami kekerasan seksual saat kecil merasakan trauma seumur hidup.

Mereka merasakan tekanan psikologi yang berat. Selain tidak berani mengungkapkan kasus tersebut kepada orangtua, mereka juga diancam oleh pelaku.

Untuk itu, diperlukan keterlibatan sejumlah pihak, mulai dari keluarga, aktivis peduli anak, hingga pemerintah. (WSI)

http://cetak.kompas.com/read/xml/2010/02/10/03143710/kekerasan.seksual.mengancam.anak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar