Prolog
Dimulai beberapa tahun yang lalu, tepatnya 1980an. Feminisme sebagai wacana dan aksi politik mulai masuk dalam pembendaharaan dunia akademisi dan aktivitas “akar rumput” di Indonesia. Namun baru tahun-tahun terakhir ini khususnya sejak reformasi berjalan, isu-isu perempuan, gender dan feminisme semakain marak dalam dunia social-politik dan kemasyarakatan kita, berbagai seminar, lokakarya dan diskusi digelar, banyaknya kampanye dan pendidikan dijalankan, dan bermacam publikasi, baik cetak maupun elektronik ikut meramaikannya tentu saja semua aktivitas ini akan semakin memperkaya dan mendinamisasi kehidupan dan kualitas kita sebagai suatu bangsa. Di
Lintasan sejarah dalam muhammadiyah akar feminisme muncul di tahun 1917, jauh sebelum ‘Aisyiyah didirikan waktu itu masih benama sopo tresno berarti siapa suka.
Alur sejarah telah mengantarkan kita dalam ruang intelektual yang dinamis dan berkembang sesuai dengan realiatas social hari ini, maka kemudian bidang Ipmawati pimpinan pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah mengajak kita untuk berbincang bersama khususnya dikalangan angkatan muda muhammadiyah. Menelaah kembali dalam ruang diskusi apakah feminisme dalam angkatan muda muhammadiyah solusi atau persoalan?
Tujuan :
- Untuk melihat apakah feminisme dikalangan angkatan muhammadiyah, sebagai solusi atau persoalan.
- untuk melihat sejauh mana keterlibatan angkatan muda muhammadiyah dalam merespon isu – isu ketidakadilan gender.
Tema :
“Feminisme dalam angkatan muda muhammadiyah solusi atau persoalan?”
Waktu dan tempat :
Hari dan tanggal : jum’at 13 Nopember 2009
Pukul : 14.00 – 16.00 WIB
Tempat : Gedung Dakwah Muhammadiyah jalan menteng raya no 62
Jakarta Pusat
Peserta :
Peserta diskusi ini adalah pengurus pimpinana pusat ikatan pelajar muhammadiyah dan angkatan muda muhammadiyah.
Hasil yang diharapkan :
Hasil yang diharapkan adalah membangun kekuatan bersama dalam menyikapi isu – isu ketidakadilan gender jika itu solusi, tapi jika persoalan maka tujuan yang diharapkan adalah membuat ruang diskusi yang lebih intensif dalam berperspektif feminisme.
Penutup :
Demikian TOR diskusi ini semoga dapat menjadi arahan diskusi bersama ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar