Magelang, CyberNews. Kasus kekerasan terhadap
perempuan dan anak di Kabupaten Magelang masih terus meningkat. Dalam
rangka hari anak nasional LSM Sahabat Perempuan merilis, hingga
pertengahan tahun ini terdapat 26 kasus.
Kader Kritis Berkemajuan
blog ini adalah ruang berbagi untuk ipmawati dan Ipmawan untuk saling menguatkan dalam rangka mewujudkan kesetaraan dan keadilan
Minggu, 31 Juli 2011
Ribuan Kasus Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak Tak Dilaporkan
TEMPO Interaktif, Jakarta
- Komisi Nasional Anti Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak (Komnas
Perempuan dan Anak) mendesak Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) mengakomodir
kepentingan perempuan dan anak dalam Rancangan Undang-Undang (RUU)
Bantuan Hukum. "Dalam RUU Bantuan Hukum itu perempuan dan anak mendapat
pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil, serta
perlakuan yang sama dihadapan hukum," kata Ninik Rahayu, komisioner
Komnas Perempuan dan Anak di Jakarta, Sabtu, 30 Juli 2011.
TOT Pendidikan Adil Gender
Yogyakarta, TOT pendidikan adil gender merupakan kegiatan pelatihan untuk fasilitator dalam program pendidikan adil gender di Ikatan Pelajar Muhammadiyah periode 2008-2010, kegiatan ini berlangsung selama sepuluh hari dengan tujuan menciptakan fasilitator komunitas perempuan yang peduli pada isu-isu ketidakadilan gender dan kesehatan reproduksi.
Senin, 08 Maret 2010
Kekerasan Meningkat Korban Cenderung Berusia Muda
Jakarta, Kompas - Kekerasan terhadap perempuan di Indonesia meningkat tajam. Pada 2009, kasus kekerasan terhadap perempuan yang ditangani naik 263 persen dari tahun sebelumnya yang berjumlah 54.425 kasus menjadi 143.586 kasus.
Sabtu, 06 Maret 2010
PP IPM Akan Mengadakan Rapat Koordinasi Nasional Bidang Dakwah, Lokakarya Perkaderan dan TOT Adil Gender Pelajar Putri
Jakarta – Ikatan Pelajar Muhammadiyah adalah sebuah institusi yang memproklamirkan dirinya sebagai institusi yang melakukan pembelaan dan pemberdayaan kepada komunitas pelajar. Namun hal itu bukanlah sebuah pekerjaan yang mudah. Pelajar sebagai sebuah komunitas bagian dari masyarakat keberadaannya memang cukup siginfikan, saat ini mereka harus dibiasakan peka terhadap fenomena sosial disekitar mereka. Sehingga harapannya, pelajar bukan lagi sebagai obyek perubahan, namun mereka dapat menjadi subyek perubahan.
Langganan:
Postingan (Atom)